Ketua Umum Satkar Ulama Indonesia, Idris Laena mengaku tengah menargetkan Satkar terbentuk di 37 Provinsi di Indonesia hingga Mei mendatang. Dok: IP/Dirham

BEKASI – Satuan Karya (Satkar) Ulama Indonesia partai Golongan Karya (Golkar) telah membentuk serta melantik Satkar di 21 Provinsi se-Indonesia.

Ketua Umum Satkar Ulama Indonesia, Idris Laena mengaku tengah menargetkan Satkar terbentuk di 37 Provinsi di Indonesia hingga Mei mendatang.

“Ada 3 program Satkar Ulama. Satu repositioning yaitu mereposisi Satkar lama ini tidak lagi menjadi organisasi lama elitis, tapi langsung menyentuh kepentingan masyarakat,” kata Idris Leana ditemui usai acara tasyakuran dan buka bersama di Rawa Lumbu, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (2/4/2024).

Dia menjelaskan, Satkar Ulama Indonesia bukan hanya melakukan kegiatan seremonial saja, tetapi juga memberi pelatihan perekonomian kemasyarakatan.

“Itulah kerja-kerja dari pada organisasi islam, yang kebetulan dibawah Partai Golkar,” ucap dia.

Meski begitu, kata dia, Satkar Ulama Indonesia Golkar enggan disebut membawa politik identitas. Idris Laena beranggapan membawa agama dan suku ke dalam politik adalah tindakan kurang pas.

“Ada Pemilu atau tidak ada pemilu, kita berkerja sesuai konsep Islam,” tuturnya.

Wakil Ketua Bidang Kerohanian DPD I Partai Golkar DKI, Ashraf Ali menyebut bahwa Satkar Ulama Indonesia yang didirikan di Banten, kini berusia 53 Tahun.

“Kita suatu Ormas yang berafiliasi politik secara jelas ke Partai Golkar, kita syukuri dibawah kepemimpinan Kyai Haji Idris Laena terus berkembang di Indonesia,” pungkasnya.

Ashraf Ali berharap Satkar Ulama Indonesia dapat mengakomodir seluruh pemikiran ulama- ulama yang ada di Indonesia untuk di jadikan konsumsi sebagai ide atau gagasan dalam rangka menjaga kedaulatan dan kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI).

“Berdasarkan pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,” tutupnya.

Jurnalis: Dirham