JAKARTA – Persaingan menuju Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029 diwarnai oleh tokoh-tokoh kuat. Misalnya, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, hingga Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Direktur P3S, Jerry Massie memaparkan Partai Golkar adalah partai besar yang sudah memiliki empat anak politik, yakni Gerindra, NasDem, Hanura, dan PKP.

“Perjalanan Golkar ini begitu fantastis. Saat ini, faktanya, di bawah Airlangga Hartarto, Golkar berjaya dan bangkit, menahan laju PDIP. Pada pemilu 2024 ini, Golkar berhasil meraup 15,28 persen suara, 102 kursi di DPR, dan meraup suara tinggi di 15 provinsi,” kata Jerry, dalam diskusi politik, Rabu (27/3/2024).

Dia menyatakan tak heran jika banyak orang yang menginginkan posisi Ketua Umum Partai Golkar.

“Partai ini adalah partai paling seksi. Tak ada ketua umum yang menjabat dua periode. Sehingga menarik untuk meihat apakah mampu Airlangga mendobrak stigma ini,” ujarnya.

Jerry melihat posisi Airlangga Hartarto untuk kembali merebut Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029 sangat kuat.

“Airlangga ini didukung oleh 30 DPD. Kenapa? Karena selama menjabat Airlangga banyak membuat langkah maju dan mampu bersaing kuat dengan partai lain. Contohnya, menarik tokoh-tokoh bintang masuk ke Golkar. Seperti Ridwan Kamil,” ujarnya lagi.

Tapi, ia mengakui, bahwa ada potensi beberapa pihak untuk menggunting dalam lipatan, dan mengajukan nama Joko Widodo atau Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar.

“Golkar ini partai kuat, sehingga wajar jika banyak yang mau menjadi ketum-nya. Bukan tidak mungkin Jokowi naik, diusung oleh pihak pesaing Airlangga. Prinsipnya asal bukan Airlangga. Memang kader Golkar itu bagus, tapi saya nilai belum ada yang sekuat Airlangga. Saat ini yang bisa mengalahkan Airlangga ya cuma Jokowi,” pungkas dia.