Perayaan HUT Partai Golkar ke-58 di Kota Bekasi, Minggu (16/10/2022). Dok: IP/Dirham

BEKASI – Pakar Komunikasi Politik, Agus Salim menyebut Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Bekasi tidak dapat menghindari terjun bebas di pemilu tahun 2024 nanti.

Diketahui, kontestasi Pemilu 2024 akan segera dimulai. Tahapan pendaftaran peserta pemilu sudah dilakukan oleh penyelenggara pemilu (KPU & KPUD).

“Kasus korupsi oleh Rahmat Efendi (Mantan Wali Kota Bekasi) sebagai simbol partai Golkar selama ini membuat partai Golkar Kota Bekasi akan mendapatkan efek negatif apalagi menjelang pemilu 2024,” kata Agus dalam keterangannya, Sabtu (22/10/2022).

Ahli Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina itu menilai, kekuasaan yang dimiliki oleh Rahmat efendi mampu mendudukan Ade Puspita yang tak lain adalah anaknya sebagai penerus utnuk menjadi ketua DPD Golkar Bekasi.

“Konflik internal di tubuh partai beringin diibaratkan gempa yang menggoyang kekokohan akar partai Golkar kota Bekasi. Dan kasus korupsi Rahmat Efendi, Wali Kota Bekasi ibarat tsunami politik yang menghempaskan partai Golkar hingga harus kehilangan kendali  kepemimpinan daerah Kota Bekasi,” jelas dia.

Menurutnya, dua permasalahan tersebut yang menyebabkan suara Golkar akan terjun bebas di pemilu 2024 dan kemungkinan menjadi anak bawang dalam kontestasi Pemilukada serentak di tahun yang sama.

“Basis-basis suara yang selama Rahmat Efendi berkuasa akan meninggalkan partai Golkar di pemilu 2024. Pertama dari basis internal (kader dan eks pengurus) yang menjadi barisan lawan politik kelompok Rahmat Efendi dengan massa tradisional yang mereka kuasai. Kedua, basis suara dari cerukan suara pegawai pemerintah kota Bekasi baik yang PNS, TKK maupun honorer,” jelas Agus Salim.

Sebab, dua basis suara itulah yang menyumbang cukup besar untuk peraihan suara di Kota Bekasi. dan suara swing voters yang selama ini menyumbangkan karna popularitas kempemimpinan Rahmat Efendi sebagai Wali Kota Bekasi.

Jurnalis: Dirham