Anggota Komisi IV DPR Fraksi PKS Johan Rosihan. Dok: IP/Agung

JAKARTA- Anggota Komisi IV DPR Fraksi PKS Johan Rosihan mengingatkan para anggota dewan lainnya jika pemerintah sudah berjalan terlalu di depan.

Namun, anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) belum diketok oleh DPR mereka sudah eksekusi.

“Bantuan ekonomi belum diketok, dan Presiden sudah membagikan bantuan tersebut di Papua. Dasarnya apa? inilah yang membuat kita bertanya-tanya. Apakah ada unsur mau menjelang tahun pemilu, ” ujar Johan kepada wartawan di Ruang Fraksi PKS, Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (1/8/2022).

Oleh sebab itu, Politisi PKS ini meminta pemerintah tak beralasan kalau kontitusi mengizinkan dan rakyat menghendaki untuk tiga periode . Johan menduga, ini muncul secara spekulatif harus segera di antisipatif.

“Apabila tidak mau dicurigai jangan melakukan hal-hal yang diluar nalar kita sebagai masyarakat. Jangan beralasan harga minyak dunia itu naik, saya memantau harga minyak di Amerika saja turun,” jelas Johan.

Dia menegaskan jangan ada alasan kenaikan BBM yang hanya dibuat-buat saja.

“Kita sudah jelaslah sikap personal PKS dinyatakan secara resmi di rapat paripurna DPR kemarin tolak BBM itu bisa menyengsesarakan rakyat,” sambung Johan.

Dia mengingatkan tema dalam kemerdekaan kemarin adalah Pulih Lebh Cepat, Bangkit Lebih Kuat. Johan menilai, kalau menaikan harga BBM ditakutkan bisa mendegradasikan tema tersebut.

“Bagaimana rakyat mau pulih, dan bagaimana rakyat mau bangkit jika biaya produksinya saja meningkat. Ini sama saja mau membunuh masyarakat secara pelan-pelan, membunuh alat produksi masyarakat dan membuat masyarakat lemah,” kata Johan.

Jurnalis: Agung Nugroho