Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan. Dok: Hum

JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan menyesalkan isi pidato kenegaraan dan pidato mengenai RAPBN 2023 terkait Nota Keuangan yang disampaikan Presiden Jokowi yang sama sekali tak menyinggung tmewabahnya PMK (penyakit mulut dan kuku) pada hewan ternak.

“Kasus ini harus menjadi perhatian pada momentum kebangsaan pidato kenegaraan sebagai bentuk keberpihakan negara terhadap nasib para peternak yang menghadapi derita berat akibat ganasnya wabah PMK saat ini,” kata  Johan dalam keterangan pers kepada Indonesiaparlemen.com di Jakarta, Kamis (18/8/2022)

Menurut Johan, seharusnya pidato Jokowi menggambarkan realitas yang dihadapi rakyat termasuk para peternak di seluruh Indonesia.

Dia mengatakan, para perternak saat ini menunggu terobosan pemerintah dalam mengendalikan wabah PMK yang perkembangan kasusnya terus meningkat.

“Pidato kenegaraan sebaiknya jangan hanya bersifat retorika, namun diperlukan potret realitas yang dihadapi rakyat secara transparan saat ini. Sangat disayangkan jika wabah PMK yang begitu meluas dan mencemaskan di seluruh tanah air,” ujar Johan.

Dia menyesalkan wabah tersebut tidak disinggung perhatian pemerintah terhadap nasib peternak dan kondisi peternakan saat ini.

Politisi PKS ini meminta pemerintah berkomitmen penuh dalam pengendalian wabah PMK di Indonesia dan sebetulnya sangat strategis.

“Apabila komitmen tersebut disampaikan dalam pidato kenegaraan resmi yang bisa disaksikan oleh seluruh rakyat Indonesia,” ucap Johan setelah mendengarkan secara langsung isi pidato Jokowi di Gedung Parlemen, Senayan Jakarta Selasa 1(6/8/2022).

Dia berharap kepada Presiden Jokowi untuk memberikan harapan kepada seluruh peternak bahwa Indonesia bisa bebas PMK

“Oleh sebab itu pemerintah harus menyampaikan komitmennya mengenai keseriusan untuk mengimplementasikan konsep pengendalian dan penanggulangan PMK berbasis status wilayah yang berisiko,” jelas Johan.

Disisi lain, dia juga menyesalkan lemahnya kinerja pemerintah dalam upaya pengendalian wabah PMK ini.

Wakil rakyat dari Pulau Sumbawa NTB ini mendorong agar tema 77 tahun kemerdekaan Indonesia mengenai pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat dapat diimplementasikan secara nyata untuk pemulihan kondisi peternakan di tanah air.

Lanjut legislator Senayan ini menyebut, RI sedang terpuruk akibat wabah PMK yang sudah menyebar lebih dari 19 provinsi dan lebih dari 216 kabupaten kota. Serta menyebabkan banyak kerugian akibat hewan ternak yang sakit, mati dan gejala lainnya.

“Pemerintah mesti membantu para peternak untuk bangkit lebih kuat dalam menghadapi wabah PMK ini dan memberikan porsi anggaran memadai untuk membangkitkan peternakan nasional menuju cita-cita kemerdekaan para pendiri bangsa ini” tutup Johan.

Jurnalis: Agung Nugroho