JAKARTA – Political and Public Policy Studies (P3S) menggelar diskusi daring dengan tema “Kode Keras Megawati, Jokowi Harus Dukung Puan Maharani”, Jumat (20/1/2023).
Menurut Komunikolog Emrus Sihombing kode keras dalam pidato Megawati di perayaan HUT PDIP ke-50 bukan hanya untuk Joko Widodo (Jokowi) saja.
“Tetapi juga ditujukan untuk semua kader PDIP agar mendukung Puan Maharani,” ujar Emrus.
Dia menilai, Puan Maharani sebagai sosok potensial calon presiden (capres) di tahun 2024. Meski begitu, kata Emrus, PDIP punya tugas untuk memperbaiki framming Puan yang kerap nampak negatif.
“Konstruksi komunikasi yang dibentuk seolah-olah Puan Maharani tidak punya kualitas. Tapi nyatanya dia mampu memimpin DPR, bahkan banyak produk DPR yang berpihak ke perempuan dan anak-anak,” jelas dia.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyebut saat ini Puan kerap melakukan konsolidasi dari Sabang sampai Merauke. Dedi melihat di beberapa kesempatan Puan kerap mendampingi Jokowi ke daerah-daerah di Indonesia.
“Namun PDIP tidak mau tergesa-gesa seperti yang lainnya. Karena PDIP punya banyak calon potensial seperti Puan, Risma dan Ganjar Pranowo,” kata Dedi.
Senada dengan Emrus, Direktur P3S Jerry Massie menyampaikan Megawati harus membuat grand design untuk Puan. Menurut Jerry, Megawati bisa saja mencalonkan Puan sebagai Presiden sejak 8 tahun lalu. Namun, kata Jerry, Megawati ingin membentuk karakter kepemimpinan Puan terlebih dahulu.
“Bagi saya megawati dalam pidatonya sudah memberikan warning keras dan secara analogi. Secara tidak langsung dia ingin mengatakan dukung anak saya (Puan Maharani), tapi saya lihat dia (Megawati) menahan diri,” jelas Jerry.
Sementara Pengamat Politik dari Kedai Kopi Hendri Satrio, mengatakan momen pilpres di tahun 2024 mendatang menjadi kesempatan untuk Puan maju sebagai capres.
“Apa yang dimiliki Puan sudah lengkap untuk maju di Pilpres. Momentum politik harus dimaksimalkan oleh Puan Maharani untuk membuktikan kinerja dirinya,” pungkas dia.
Jurnalis: Angie
Tinggalkan Balasan